Putra Osama Ancam Tuntut AS
Kamis, 12 Mei 2011 – 07:22 WIB

Omar bin Laden. Foto: Reuters
NEW YORK - Kontroversi soal penyergapan Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, yang berujung kematian pemimpin Al Qaeda itu belum berakhir. Lewat surat yang ditujukan kepada harian besar Amerika Serikat New York Times, putra keempat Osama, Omar bin Laden, mengecam tindakan Negeri Paman Sam tersebut.
Atas nama keluarga Osama, Omar menganggap ditembaknya sang ayah hingga tewas padahal tak bersenjata itu jelas-jelas telah melanggar hukum internasional. Pria yang kini tinggal di kawasan Teluk Persia itu pun meminta PBB menyelidiki peristiwa tersebut.
Baca Juga:
Pria 30 tahun itu membandingkan nasib sang ayah dengan dua diktator yang dianggap bernasib lebih baik, Saddam Hussein dan Slobodan Milosevic. Keduanya ditangkap hidup-hidup dan diadili. Meski oleh AS, Saddam akhirnya divonis mati dengan cara dihukum gantung. Adapun Milosevic tewas di selnya saat masih menjalani proses pengadilan di Pengadilan Kriminal Internasional, Den Haag, Belanda.
Karena itu, Omar berencana menuntut pemerintahan Presiden AS Barack Obama. Itu dilakukan jika dalam waktu 30 hari Obama tidak memberikan jawaban tentang mengapa ayahnya ditembak mati, bukan ditangkap hidup-hidup. Untuk menuntut jawaban tersebut, Omar akan membentuk panel yang berisi para pengacara tenar dari Inggris dan AS.
NEW YORK - Kontroversi soal penyergapan Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, yang berujung kematian pemimpin Al Qaeda itu belum berakhir. Lewat
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza