Putri Kadhafi Serukan Perlawanan
Sabtu, 16 April 2011 – 23:05 WIB

Putri Kadhafi Serukan Perlawanan
Tapi, imbuh perempuan yang berprofesi sebagai pengacara tersebut, amunisi Barat gagal merenggut nyawanya. Sekitar seperempat abad lalu, kompleks Bab al-Aziziyah memang hancur. Beberapa loyalis Kadhafi tewas. Termasuk putri angkatnya yang masih bayi, Hanna. Khamis Kadhafi yang masih balita pun sempat terluka.
Baca Juga:
"Kini, semuanya terulang lagi di tempat yang sama. Anak-anak Libya kembali jadi korban. Tapi, kita bukanlah orang yang mudah dikalahkan," papar Aisha sambil mengepalkan tangannya ke atas. Dia yakin, Bab al-Aziziyah yang porak-poranda akan kembali berdiri tegak. Peristiwa 25 tahun lalu sudah membuktikannya.
Kamis pagi (14/4), Kadhafi berkeliling ibu kota dalam arak-arakan kendaraan. Mengenakan pakaian kebesaran plus kacamata hitam dan topi pemburunya, ayah Aisha itu berdiri di atas mobil 4x4 yang sun roofnya sengaja dibuka. Di kanan kiri badan jalan, para pendukungnya mengelu-elukan pria yang sudah 42 tahun memimpin Libya tersebut.
Sepanjang jalan, Kadhafi terus mengumbar senyuman sambil mengepalkan tangannya ke udara. Di belakangnya, para pejabat tinggi pemerintahannya tak putus mendendangkan pujian pada Kadhafi. Bersamaan dengan itu, bunyi ledakan kembali terdengar di Tripoli. Sumber bunyi berasal dari kompleks Bab al-Aziziyah yang menjadi target utama NATO.
TRIPOLI - Aisha Kadhafi, putri Pemimpin Libya Muammar Kadhafi, kembali mencuri perhatian publik. Dini hari kemarin (15/4), dari balkon lantai dua
BERITA TERKAIT
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza