Putri Kadhafi Serukan Perlawanan
Sabtu, 16 April 2011 – 23:05 WIB
Terpisah, Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe memohon kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton agar Washington kembali memimpin misi koalisi di Libya. "Saya meminta agar AS kembali terlibat dalam misi ini," ujarnya. Tapi, Hillary tak bisa banyak berjanji. Sebab, Washington sudah menyerahkan tongkat komando pada NATO.
Kemarin, dalam pertemuan para menteri luar negeri NATO di Berlin, Jerman, AS menegaskan bahwa mereka tidak akan kembali ke Libya. "Kami akan tetap mendukung misi di Libya. Tujuan AS dan NATO sama. Yakni, mengakhiri rezim Kadhafi," kata Hillary dalam pertemuan dengan Kanselir Jerman Angela Merkel menjelang pertemuan. (AP/AFP/hep/ami)
TRIPOLI - Aisha Kadhafi, putri Pemimpin Libya Muammar Kadhafi, kembali mencuri perhatian publik. Dini hari kemarin (15/4), dari balkon lantai dua
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya