Putri Obama Dilamar dengan 50 Sapi, 70 Domba dan 30 Kambing
jpnn.com - SEORANG pengacara asal Kenya jatuh cinta dan ingin menikahi Malia (16 tahun), putri sulung Presiden AS Barack Obama.
Demi keinginannya, pria bernama Felix Kiprono, siap menawarkan 50 sapi, 70 domba dan 30 kambing sebagai maharnya.
Dikutip dari harian di Kenya, The Nairobian, yang kemudian dilansir kembali oleh Sky News, Selasa (26/5), Kiprono mengaku sudah lama mengimpikan Malia, putri orang nomor satu di negara adidaya itu.
"Saya tertarik kepadanya sejak tahun 2008. Faktanya, saya tidak pernah berkencan dengan siapa pun sejak berjanji dalam hati untuk setia kepadanya," kata Kiprono.
Sosok Kiprono ini tak begitu digambarkan jelas. Usianya pun tak terpublikasi. Namun jika dia mengaku jatuh cinta kepada Malia sejak 2008, itu berarti Malia masih berusia 10 tahun!
"Orang-orang mungkin mengatakan saya mengincar uang. Namun bukan. Cinta saya kepada Malia adalah nyata," ujar Kiprono.
Nah, kebetulan banget, Juli nanti Obama dijadwalkan akan mengunjungi Kenya, yang notabene-nya adalah negara asal orangtua Obama. Kiprono pun dikabarkan sudah menyiapkan secarik surat 'meminta' Malia kepada Obama.
"Saya siap melamarnya di sebuah bukit yang populer di Bureti dekat tanah ayah saya, di mana para pemimpin dan prajurit biasanya dinobatkan. Saya ingin hidup sederhana bersama Malia, di desa, dan mengajarkan dia cara memerah susu dan membuat bubur jagung," tandas Kiprono. (adk/jpnn)
SEORANG pengacara asal Kenya jatuh cinta dan ingin menikahi Malia (16 tahun), putri sulung Presiden AS Barack Obama. Demi keinginannya, pria bernama
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 9 Negara Bersatu Demi Mendukung Hak Palestina, Indonesia?
- Trump Tidak Bercanda soal Greenland, Simak Penegasan dari Menlu AS Ini
- Pesawat PSA Airlines dan Heli Militer Tabrakan di Udara, Donald Trump Murka
- Pengungsi Bikin Repot, Mesir Tolak Wacana Relokasi Warga Gaza
- Gerak Cepat, Malaysia & Jepang Berkolaborasi untuk Membangun Kembali Gaza
- Waka MPR Sebut Usulan Trump soal Relokasi Warga Gaza sebagai Upaya Pembersihan Etnis