Putri Tentara Ini Gagal Jadi Putri Indonesia, Sukses jadi Miss Grand International
"Dia adalah perempuan yang sangat cerdas, mandiri, dan berani. Itulah alasan saya memilih dia untuk berjalan bersama saya. Karena saya percaya, bersama Madame Clinton, kita bisa menghentikan perang dan kekerasan," jawab mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) itu dengan lancar.
Tidak hanya membawa pulang mahkota pertama untuk kontes kecantikan internasional ke Indonesia, Ika juga menyabet Best National Costume.
Gelar itu diumumkan dalam final meski kompetisinya sudah dilangsungkan Minggu (16/10).
Ika mengenakan kostum nasional bertajuk Royal Sigokh karya Dynand Fariz. Penilaian kategori itu didasarkan pada voting di Facebook.
Penilaian dibuka selama 24 jam mulai Kamis (20/10). Indonesia mengumpulkan lebih dari 10 juta poin.
Dihubungi melalui telepon kemarin, Ika menceritakan malam final yang menurutnya sangat menegangkan itu.
"Kaget. Ika mikir paling runner-up pertama. Tapi, setelah diberi tahu, Ika baru sadar Indonesia yang menang," ungkapnya. "Dan sekarang Ika bisa tidur nyenyak," tambahnya, lalu tertawa.
Setelah menang, Ika mengemban sejumlah tugas. Yang pertama, dia akan berkeliling ke pendukung acara MGI guna berkenalan dan menyampaikan terima kasih.
LAS VEGAS - Puluhan tahun Indonesia rajin mengirimkan wakil ke berbagai kontes kecantikan internasional. Akhirnya gelar menjadi pemenang bisa dibawa
- 13 Orang Tewas dalam Kecelakaan Kapal di India Bagian Barat
- Demi Perdamaian, Negara Tetangga Minta Ukraina Ikhlaskan Wilayahnya Dicaplok Rusia
- Bertemu Paus Fransiskus, Arsjad Rasjid Bawa Misi Kemanusiaan
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Erdogan Jorjoran Menyokong Musuh Assad, Apa Kepentingan Turki di Suriah?