Putu Gede Mengundurkan Diri, Begini Alasannya
jpnn.com, MAGELANG - Kekalahan 2-4 dari PSIS Semarang (23/9) membuat Perseru Serui berada di zona degradasi Liga 1 2018. Sudah begitu, sang pelatih I Putu Gede malah memilih mundur.
Ya, usai laga kontra PSIS, Putu Gede langsung melakukan komunikasi dengan pihak manajemen. Dia merasa gagal selama menangani Perseru. Sebab, dia ditugasi untuk setidaknya membawa Perseru lebih baik dari posisi musim lalu, yakni peringkat ke-15.
”Ini demi kebaikan Perseru. Saya rasa kok di beberapa laga terakhir saya kurang beruntung,” kata pelatih 48 tahun itu kepada Jawa Pos.
Memang, usai menang 3-1 atas Persebaya Surabaya (31/7), Perseru tak pernah meraih tiga poin. Dalam lima laga terakhir, mereka menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang.
Putu Gede sudah memikirkan masak-masak keputusan itu. Dia berharap kehadiran pelatih baru bisa menyelamatkan Perseru. ”Saya hanya bisa bantu Perseru dengan cara ini (mundur). Semoga Perseru tetap bisa bertahan. Perseru kan hiburan bagi warga Serui,” jelas mantan pemain Persebaya itu.
Dari 23 laga, Putu Gede hanya mampu membawa Perseru pada posisi ke-17. Dia hanya mampu meraih enam kemenangan dan enam hasil imbang.
Sedangkan 11 laga lainnya berakhir dengan kekalahan. ”Saya mau istirahat dulu, Mas. Pulang ke Malang,” kata Putu saat ditanya rencana berikutnya.
Posisi pelatih yang lowong membuat manajemen bergerak cepat. Memang, belum ada kepastian siapa pengganti Putu Gede. Tapi, dipastikan dalam waktu dekat. ”Penggantinya akan segera kami umumkan,” kata Manajer Perseru Norman Banua.
I Putu Gede mengundurkan diri sebagai Perseru Serui, dengan alasan merasa gagal mencapai target.
- Satu Poin di Kandang Persib, Semen Padang Jaga Asa Keluar Zona Degradasi
- Kalteng Putra vs Persiba: Tuan Rumah Usung Misi Keluar dari Zona Degradasi
- Resmi Berpisah dengan Persib Bandung, I Putu Gede Kembali ke Klub Asal
- Dewa United di Zona Degradasi, Rangga Ajak Pemain Bangkit di Putaran Kedua Liga 1 2022
- PSS Sleman Tunjuk Pelatih Baru, Selamat Datang!
- Persipura Terdegradasi, Liga 1 Kehilangan Salah Satu Tim Terbaik, Klub Sarat Sejarah