Putusan MA Tutup Akses Luthfi Duduki Jabatan Publik Dinilai Tepat
![Putusan MA Tutup Akses Luthfi Duduki Jabatan Publik Dinilai Tepat](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/watermark/20140916_093757/093757_709353_Luthfi_Hasan_Ishaaq.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengapresiasi putusan Mahkamah Agung (MA) yang mencabut hak politik mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Menurutnya, keputusan itu sangat tepat diberikan kepada pejabat publik yang menggunakan amanahnya bukan untuk kepentingan orang banyak.
"Pejabat publik acapkali menggunakan amanah untuk dirinya sendiri dan atau kelompoknya, tidak hanya harus dihukum atas perbuatannya, tapi dibuat tidak memiliki akses lagi untuk menduduki jabatan publik," kata Bambang dalam pesan singkat, Selasa (16/9).
Bambang berharap, sanksi hukum yang digabungkan dengan sanksi sosial politik bisa memberikan efek jera kepada para pejabat publik yang melakukan tindak pidana korupsi. Dia menyebut putusan MA itu harus menjadi acuan bagi hakim di bawahnya.
"Itu sebabnya putusan MA itu harus jadi preferensi hakim di bawahnya dan pantas dijadikan benchmark," tandas Bambang.
Seperti diketahui dalam vonis hakim tingkat pertama, Luthfi dijatuhi hukuman 16 tahun penjara tanpa pencabutan hak politik. Kini MA menghukumnya dengan 18 tahun penjara dan pencabutan hak politik sehingga dia tidak lagi memiliki hak untuk memilih dan dipilih dalam jabatan publik. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Bambang Widjojanto mengapresiasi putusan Mahkamah Agung (MA) yang mencabut hak politik mantan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Penerapan Dominus Litis di RKUHAP, Pakar: Melemahkan Polisi Mengungkap Perkara
- Waka MPR: Presiden Prabowo Sudah Pertimbangkan Secara Baik & Terukur untuk IKN
- Menhut Lepasliarkan 2 Elang Ular Bido di Gunung Gede Pangrango
- Irjen Hendro Ungkap Kondisi Siswi Korban Perundungan di Babel
- Soal Dominus Litis di RKUHAP, Pakar: Bikin Tumpang Tindih Penegakan Hukum
- Tolak Asas Dominus Litis di RKUHAP, Fernando Emas Sorot Potensi Intervensi