PWI Keluarkan Larangan, Seluruh Wartawan Indonesia Wajib Tahu
Deklarasi Palembang antara lain berisi tentang perlunya verifikasi perusahaan pers dan Standar Kompetensi Wartawan (SKW).
Verifikasi perusahaan pers maupun SKW sesuai amanat Pasal 15 UU Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang mengatur tentang tujuan, fungsi, dan tata cara pemilihan anggota Dewan Pers.
Untuk mengetahui apakah wartawan telah kompeten atau belum, maka dilakukan UKW yang diselenggarakan oleh lembaga uji yang telah tersertifikasi Dewan Pers.
“PWI menegaskan bahwa hanya UKW yang mengacu pada UU Nomor 40 Tahun 1999-lah yang sah dan UKW lainnya adalah bertentangan dengan UU Pers. Karena itu, PWI melarang anggotanya mengikuti UKW yang sesat dan melanggar UU Pers,” kata Atal.
Dia menambahkan, uji kompetensi yang dilakukan lembaga yang tidak tersertifikasi Dewan Pers bukanlah uji kompetensi profesi wartawan.
Uji kompetensi harus menguji aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan kesadaran (awareness) yang berkaitan pemahaman terhadap UU Pers, Kode Etik Jurnalistik, dan peraturan terkait pers lainnya.
“Mereka melakukan uji kompetensi, tetapi tidak paham kode etik dan bahkan tidak ada satu mata uji pun yang berkaitan dengan kode etik. Padahal dalam UU Pers jelas disebutkan, wartawan wajib mematuhi kode etik,” kata Mirza Zulhadi menambahkan.
Mirza menyebutkan Ayat 2 Pasal 7 UU Nomor 40 Tahun 1999 berbunyi “Wartawan memiliki dan menaati Kode Etik Jurnalistik". (*/jpnn)
Kata Bang Atal, anggota PWI itu banyak, lebih 20.000 orang dan Atal harus mengingatkan.
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Tim Redaksi
- Bamsoet Dorong Wartawan Tingkatkan Skill Agar Tak Kalah Bersaing dengan Para Buzzer
- PWI Pusat
- Dewan Kehormatan Minta Ketum PWI dan 3 Pengurus Tak Menghindari Sanksi
- DK PWI Pusat Klarifikasi Dugaan Oknum Pengurus Menyalahgunakan Dana Hibah BUMN Untuk UKW
- Kronologi 3 Oknum TNI AL Menculik & Aniaya Wartawan di Halsel, KKJ Mengecam
- Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Dapat Penghargaan dari PWI