PWI Pusat

Oleh: Dahlan Iskan

PWI Pusat
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Sebenarnya saya ingin Ilham sekali lagi menjabat Dewan Kehormatan, tetapi aturan melarang: maksimal hanya boleh dua periode.

Rasanya Ilham adalah tokoh ”langitan” terakhir menjabat ketua dewan kehormatan.

Kongres PWI seharusnya ketat menetapkan persyaratan ketua dewan kehormatan: agar terjaga tradisi bahwa ketua dewan kehormatan adalah kelas ”suhu”.

Akan tetapi beginilah konsekuensi sistem pemilihan dengan cara suara terbanyak. Rasanya sudah waktunya susunan pengurus dewan kehormatan jangan dipilih berdasarkan suara terbanyak.

DK adalah hati nuraninya profesi. Bukan wakil suara terbanyak. DK adalah penjaga etika tertinggi sebuah profesi, bukan corong suara terbanyak. (*)


Berita Selanjutnya:
Tanpa Lipstik

Saya sedih melihat yang terjadi di PWI Pusat --Persatuan Wartawan Indonesia --sekarang ini. Lebih sedih lagi karena saya tidak bisa menulis secara objektif.


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News