Qantas Pecat 6.000 Orang, Penerbangan Internasional Bisa Ditunda Hingga 2021
"Pendapatan dari penerbangan internasional diperkirakan turun 31,5 persen pada 2020-21, karena perbatasan internasional tetap ditutup sampai vaksin COVID-19 belum tersedia," katanya.
Berharap pada pemerintah
Photo: Alan mengatakan penerbangan internasional Qantas sudah tidak mungkin dilanjutkan hingga Juli tahun depan. (ABC News: John Gunn)
Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan hilangnya ribuan pekerjaan di Qantas sangat memilukan.
Sementara Alan menyebutkan Qantas telah berbicara dengan pemerintah mengenai kemungkinan memperpanjang skema bantuan COVID-19 bagi para pekerja, termasuk staf Qantas.
"Kami juga berbicara dengan pemerintah negara bagian mengenai pembukaan perbatasan mereka karena, begitu dibuka, kami dapat membuat lebih banyak orang kembali bekerja," tambahnya.
Ketua Serikat Buruh Transportasi Michael Kaine meminta Qantas dan Pemerintah Federal bertanggung jawab atas hilangnya pekerjaan ribuan orang Australia ini.
"CEO Qantas piawai melobi Canberra bila sesuai dengan agendanya, namun dia begitu gampangnya memecat orang," kata Michael.
"Qantas terburu-buru mengambil keputusan untuk memangkas ribuan pegawainya," tambahnya.
Maskapai penerbangan nasional Australia, Qantas, akan memberhentikan 6.000 karyawannya akibat dampak pandemi virus corona
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata