Qatar Airways Diboikot Negara Timur Tengah, Ini Solusi Menpar untuk Wisman
jpnn.com, JAKARTA - Konflik di Timur Tengah yang melibatkan Qatar cukup berdampak kepada Indonesia. Apalagi, maskapai Qatar Airways ikut diboikot beberapa negara Teluk. Kunjungan wisatawan mancanegara dari kawasan tersebut ke Indonesia pun bisa turun drastis.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kemungkinan jumlah penumpang pesawat itu yang akan hilang sekitar 100 ribu per tahun (mengacu data 2016). Nah, 70 persennya merupakan wisatawan mancanegara (wisman).
"Impact-nya katakanlah setahun ini, tujuh bulan (pemboikotan) sekitar 50 ribu wisman (akan hilang), karena Qatar diboikot," ujar Arief ditemui di kompleks Istana Negara, Selasa (6/6).
Angka tersebut, lanjut Arief, merupakan wisman yang biasanya menggunakan jasa penerbangan maskapai milik Qatar. Terutama dari negara-negara yang memboikot.
Lantas apa solusinya? "Akan kami pindahkan, yang tadinya naik Qatar, dipindah ke Emirates dan Etihad," jelas dia.
Hal tersebut bisa dilakukan dengan mengalihkan lisensi penerbangan milik Qatar kepada Emirates atau Etihad. Termasuk maskapai negara lain di Timur Tengah.
"Saya minta ke Kemenhub nanti untuk memindahkan itu. Apa boleh buat, wong nggak bisa terbang dia. Kalau enggak kita rugi 100 ribu. Besar sekali," tambah mantan dirut Telkom itu. (fat/jpnn)
Konflik di Timur Tengah yang melibatkan Qatar cukup berdampak kepada Indonesia. Apalagi, maskapai Qatar Airways ikut diboikot beberapa negara Teluk.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Pembukaan Program S2 King’s College London di KEK Singhasari Menandai Peluncuran HDZ & NHL
- Gandeng Qatar Airways, Garuda Indonesia Buka Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP
- Inilah Maskapai Internasional Pertama Layani Penerbangan Komersial Tujuan Kabul
- 200 Karyawan Qatar Airways Kena PHK, Dampak Corona?
- Prestasi BTP
- Bersama Arief Yahya di Mal Kota Kasablanka