Qatar dan Perang Peradaban
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Dan yang tak kalah penting, Qatar adalah negara Islam pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.
Turnamen di Qatar ini tercatat sebagai perhelatan yang paling kontroversial, terutama karena isu politik mendominasi wacana.
Sejak awal ada serangan terstruktur terhadap Qatar sebagai tuan rumah.
Media-media Barat lebih banyak memberitakan isu-isu hak asasi manusia dan suap ketimbang memberitakan persiapan teknis Qatar sebagai tuan rumah.
Isu lain yang menonjol adalah LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer).
Media Barat menyoroti Qatar yang dianggap represif terhadap kelompok gay dan lesbian.
Sebagai negara Islam Qatar tegas mengharamkan LGBTQ dan tidak menoleransi kampanye untuk medukungnya.
Qatar melarang pemakaian ban kapten pelangi yang menunjukkan dukungan terhadap LGBTQ.
Orang boleh meragukan tesis perang peradaban Huntington. Akan tetapi, Piala Dunia kali ini menjadi bukti bahwa perang antarperadaban memang ada.
- Jebolan MilkLife Soccer Challenge Bakal Ikuti Turnamen Usia Muda Terbesar di Asia
- Prabowo Sebut Pemerintah Qatar Bakal Investasi USD 2 Miliar untuk Danantara
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Reaksi Patrick Kluivert Setelah Timnas U-17 Indonesia Tembus Piala Dunia
- Nick Kuipers Takjub dengan Atmosfer GBK, Nostalgia dengan Liga Belanda
- Kans Indonesia ke Piala Dunia, Jay Idzes: Hanya Soal Waktu