Qatar
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Senin, 21 November 2022 – 21:24 WIB

Ilustrasi Piala Dunia 2022. Foto: Marko Djurica/Reuters
khirnya para petinggi FIFA memilih Qatar atas pengaruh Presiden Sarkozy.
Muncul kecurigaan terhadap deal-deal gelap ini.
Blatter dan Platini dicurigai menerima suap.
Keduanya diperiksa oleh aparat hukum.
Meskipun tidak dihukum penjara, tetapi karir Blatter dan Platini tamat.
Sebagai legenda sepak bola Prancis dan presiden UEFA yang berpengaruh, Platini digadang-gadang bisa menjadi presiden FIFA menggantikan Blatter.
Akan tetapi akibat skandal itu karier Platini berakhir.
Reputasinya sebagai legenda sepak bola Eropa pun tercoreng.
Piala Dunia Qatar adalah simbol perlawanan dan pemberontakan terhadap dominasi dan hegemoni Barat terhadap negara dunia ketiga.
BERITA TERKAIT
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Reaksi Patrick Kluivert Setelah Timnas U-17 Indonesia Tembus Piala Dunia
- Nick Kuipers Takjub dengan Atmosfer GBK, Nostalgia dengan Liga Belanda
- Kans Indonesia ke Piala Dunia, Jay Idzes: Hanya Soal Waktu
- Timnas Indonesia Dinilai tak Pantas Bermain di Piala Dunia 2026
- Kualifikasi Piala Dunia: Tanpa Messi, Argentina Hajar Brasil 4-1