Qatar
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Senin, 21 November 2022 – 21:24 WIB

Ilustrasi Piala Dunia 2022. Foto: Marko Djurica/Reuters
Akan tetapi, perang opini terus berlangsung dengan sangat keras.
Isu-isu politik dan hak asasi manusia mendominasi persiapan Qatar.
Media-media Eropa terus membombardir Qatar dengan isu-isu pelanggaran HAM.
Salah satu yang terus-menerus disorot adalah masalah tenaga kerja asing yang dipekerjakan di proyek-proyek stadion dan fasilitas penunjang di Qatar.
Para pekerja itu dikabarkan dibayar di bawah standar dan hidup telantar tanpa fasilitas dasar yang memadai.
Para pekerja itu datang dari berbagai wilayah Asia, terutama Benua India.
Isu lain yang menonjol adalah LGBTQ (lesbian, gay, bisexual, transgender, queer).
Media Barat menyoroti Qatar yang dianggap represif terhadap kelompok gay dan lesbian.
Piala Dunia Qatar adalah simbol perlawanan dan pemberontakan terhadap dominasi dan hegemoni Barat terhadap negara dunia ketiga.
BERITA TERKAIT
- Gandeng Qatar, BTN Siapkan USD2 Miliar Untuk Bangun 100 Ribu Unit Hunian di Indonesia
- Reaksi Patrick Kluivert Setelah Timnas U-17 Indonesia Tembus Piala Dunia
- Nick Kuipers Takjub dengan Atmosfer GBK, Nostalgia dengan Liga Belanda
- Kans Indonesia ke Piala Dunia, Jay Idzes: Hanya Soal Waktu
- Timnas Indonesia Dinilai tak Pantas Bermain di Piala Dunia 2026
- Kualifikasi Piala Dunia: Tanpa Messi, Argentina Hajar Brasil 4-1