QNET Bersihkan Sungai Nil Dari Sampah Plastik di Mesir

Di Indonesia, sambung Malau, QNET menamam ribuan pohon bakau di pesisir Bali yang untuk mencegah abrasi dan menjaga kelestarian hewan dan tumbuhan di daerah pesisir.
"Di Mesir melakukan kampanye Plastic Free July, dan di negara lain juga kami melakukan kampanye Green Legacy Program," jelasnya.
"Kami senang melihat semakin banyak perusahaan di Mesir yang mengambil tindakan untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak polusi plastik dan lingkungan. Sejak mulai 2019, kami telah mengumpulkan lebih dari 21.500 kilogram dari Sungai Nil. Saya berterima kasih kepada QNET karena telah membantu misi kami menjaga Sungai Nil bebas plastik dan mendukung komunitas Pulau Qursaya setempat," ucap Alban de Ménonville, pendiri VeryNile.
QNET memiliki sejarah panjang dalam mengadvokasi kehidupan berkelanjutan melalui produk dan bisnisnya.
Selain itu, QNET juga melarang penggunaan plastik sekali pakai di semua kantor, acara, dan konvensinya dan berkomitmen untuk sepenuhnya bebas plastik pada 2025.
Melalui kemitraan strategis dengan organisasi garis depan seperti VeryNile, QNET membuat perbedaan di komunitas seperti Qursaya dan banyak lainnya di seluruh dunia.(chi/jpnn)
QNET bermitra dengan yayasan lingkungan perintis Mesir, VeryNile, untuk membuang lebih dari 5.000 kilogram sampah plastik dari perairan di sekitar Pulau Qursaya
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- Menteri LH Akan Gugat Produsen Penyumbang Sampah Plastik
- AQUA Dukung Peta Jalan Pengurangan Sampah Plastik dengan Cara Ini
- Sungai Watch Ungkap Daftar Merek Penyumbang Sampah Plastik Terbesar
- Sampoerna dan Waste4Change Berhasil Daur Ulang 3 Ton Sampah
- Dukung Visi Pramono-Doel, WargaKota Bahas Inovasi Pengolahan Sampah Plastik
- QNET Raih Kategori Gold di Ajang Indonesia SDGs Award 2024