Qodari: Jokowi Berpengaruh Strategis Bagi Pemenangan Capres 2024

Qodari: Jokowi Berpengaruh Strategis Bagi Pemenangan Capres 2024
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari. Foto: Ricardo/JPNN.com

“Oleh karena itu, pasar suaranya Anies Baswedan yang ingin melakukan perubahan, yang tidak puas dengan Pak Jokowi itu cuma sekitar 15-20 persen itu,” ungkapnya.

Sementara kata Qodari, persaingan ketat terjadi antara Prabowo dan Ganjar yang sama-sama berkeinginan melanjutkan pemerintahan Presiden Jokowi.

“Dan, 80 persen sisanya itu diperebutkan oleh Ganjar dan Prabowo. Makanya angka mereka berdua ini ya beda-beda tipis saling kejar satu dengan yang lain,” urainya.

Lebih lanjut, Qodari menuturkan Prabowo dan Ganjar konsisten dengan gagasan keberlanjutan, sehingga keduanya berebut pengaruh baik dalam atribut gambar, tagline maupun narasi dalam sosialisasinya di berbagai kesempatan yang mengidentikan diri dengan Presiden Jokowi.

“Nah, yang akan menang adalah yang aura Pak Jokowi nya paling kental. Selama ini kan aura Pak Jokowi itu berusaha direbut dengan gambar, berusaha direbut dengan momentum, peristiwa dan seterusnya,” ucap Qodari.

Namun, lanjut Qodari, ada satu variabel baru yang menjadi kata kunci yang akan merubah peta suara secara dramatis, yakni putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal gugatan batas minimal usia capres-cawapres. Jika itu dikabulkan, posisi putra sulung Jokowi yakni Gibran Rakabuming potensial menjadi cawapres.

“Saya membayangkan kalau nanti Gibran ini jadi calon wakil presiden entah sebagai wakilnya Ganjar atau Prabowo, itu nanti suara pendukung Jokowi yang 80 persen itu akan melimpah ke pasangan yang ada Gibran sebagai wakilnya,” sambungnya.

Oleh karena itu, Qodari berpendapat variabel penentu pemenang Pilpres 2024 tidak akan lepas dari variabel dukungan dari Presiden Jokowi.

Qodari mengatakan Jokowi menjadi penentu arah kemenangan siapapun kandidat yang memiliki aura lebih kuat dengan Presiden ke-7 RI itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News