Qodari: Jokowi Membuat Desain Besar Gagasan Politik Menuju Indonesia Maju 2045
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat satu desain besar gagasan politik dalam menyongsong Indonesia sebagai negara maju tahun 2045.
Qodari menyampaikan saat diskusi bertajuk “Gelombang Sang Kaesang” yang digelar Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) di Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Dalam sejarah Indonesia, menurut Qodari, terdapat desain besar gagasan politik yang dibawa oleh para tokoh besar bangsa ini dan dijadikan pedoman oleh partai politik hingga saat ini.
"Indonesia pernah punya tokoh besar namanya Bung Karno yang dikenal dengan Soekarnoisme yang kemudian menemukan penokohannya dalam sebuah partai PNI, lalu kemudian PDI, lalu PDI Perjuangan,” kata Qodari, Jum'at (29/9/2023).
“Kemudian kita punya tokoh besar lain namanya Soeharto. Nah, ideologi pembangunannya, strategi pembangunannya, sistem politiknya kita sebut sebagai Soehartoisme, partainya waktu itu dia bikin Partai Golkar,” ujar Qodari.
Menurut Qodari, saat ini Indonesia memiliki gagasan politik baru yang dinamai Jokowi-Isme yang lahir dari tokoh besar bernama Jokowi.
“Saya kok merasa ya sekarang ini Indonesia punya tokoh besar lainnya namanya Jokowi dengan melahirkan sistem pemikiran yang namanya Jokowi-Isme,” ujar Qodari
Qodari menerangkan Jokowi-Isme adalah manifestasi pemikiran atau konsep dari Jokowi dalam mewujudkan Indonesia menuju negara maju yang direfleksikan dalam tiga aspek.
Qodari mengatakan Presiden Jokowi membuat satu desain besar gagasan politik dalam menyongsong Indonesia menjadi negara maju tahun 2045.
- Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
- Jadi Peserta TASPEN, Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan THT
- Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari TASPEN
- Bawaslu: Setiap Tahapan Memiliki Kerawanan dan Harus Diantisipasi
- Tom Lembong Diyakini Sudah Meminta Izin Jokowi terkait Kebijakan Impor Gula
- Ini Isi Pertemuan Tertutup Ahmad Luthfi dengan Prabowo dan Jokowi