Qodari: Jokowi Pemenang Drama di Partai Demokrat, Bukan AHY
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari setuju dengan pendapat Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman) Immanuel Ebenezer bahwa Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) seharusnya meminta maaf secara terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Qodari, kubu AHY sebelumnya telah membangun kesan bahwa istana berada di balik kudeta di Partai Demokrat.
“Konstruksi kesan itu dimulai dengan pengiriman surat ke istana oleh AHY,” kata Qodari dalam keterangan pers pada Senin (5/4/2021).
Qodari menilai keputusan Kemenkumham yang menolak pengesahan pengurus PD versi KLB menunjukkan permasalahan PD bukan karena intervensi dari luar apalagi istana tetapi berpusat pada masalah internal.
“Masalah utama atau apinya ada di dalam. Pengurus KLB yang menjemput Moeldoko, bukan Moeldoko yang datang ke pengurus KLB,” ujar Qodari.
Menurut Qodari, pemenang sesungguhnya di drama Partai Demokrat adalah Presiden Jokowi, bukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) atau AHY.
“Karena dengan penolakan Kemenkumham tersebut, Jokowi telah lepas dari cap atau tudingan sebagai pemecah Partai Demokrat,” ujar Qodari.
Sementara citra SBY, kata Qodari, telah luntur pasca-drama Partai Demokrat. Sebab aneka masalah di PD telah terungkap khususnya tentang minimnya demokrasi di internal parpol berlogo segi tiga merah putih itu.
Qodari menilai keputusan Kemenkumham yang menolak pengesahan pengurus PD versi KLB menunjukkan permasalahan PD bukan karena intervensi dari luar.
- Status Tersangka Denny Indrayana di Kasus Payment Gateway Harus segera Dieksekusi
- Demokrat Minta Auditor BPK Diusut Terkait Jual Beli Opini WTP
- Akbar Yanuar
- Jadi Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, AHY Langsung Tancap Gas
- AHY Bakal Berkantor di Gedung Kemenko Marves
- M Qodari Sebut Penunjukan Mayor Teddy Sebagai Seskab Sudah Tepat