Qodari: Survei Indobarometer Bukan Propaganda Orba
Jumat, 20 Mei 2011 – 08:45 WIB
JAKARTA - Rilis survei Indobarometer terkait evaluasi 13 tahun reformasi, dinilai berat sebelah karena mendukung kemajuan di era orde baru. Direktur Eksekutif Indobarometer Muhammad Qodari membantah jika rilis survei lembaganya merupakan bentuk propaganda dari orba. Pro dan kontra yang muncul dari rilis itu, lanjut Qodari, juga terkait pihak yang mendanai survei tersebut. Menurut dia, sebuah hal yang biasa jika setiap survei selalu menuai dua sisi yang berbeda itu. "Yang ditampilkan saat ini adalah persepsi masyarakat masa kini. Kami berusaha enam bulan seperti ini," ujarnya.
"Ini bukan propaganda, karena itu judul besarnya adalah 13 tahun reformasi," kata Qodari dalam diskusi di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (19/5).
Baca Juga:
Menurut Qodari, dari konteks judul, tidak ada upaya lembaganya untuk menghidupkan romantisme masa orba. Jika disebut propaganda, Indobarometer cukup memberikan judul yang langsung mengarahkan pada konteks orba. "Kalau mau propaganda, sekalian rindu orba, atau rindu Soeharto. Sekalian juga tampilkan survei Tommy (Hutomo Mandala Putra, red) dan Nasrep (Nasional Republik) yang langsung melejit," sindirnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Rilis survei Indobarometer terkait evaluasi 13 tahun reformasi, dinilai berat sebelah karena mendukung kemajuan di era orde baru. Direktur
BERITA TERKAIT
- KAI Tambah Kouta Perjalanan Sepanjang Libur Natal dan Tahun Baru
- Propam Amankan Belasan Oknum Anggota yang Diduga Memeras di DWP
- Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan Contraflow Hari Ini
- 3.667 Personel Satpol PP Siap Amankan Perayaan Natal di 674 Gereja di Jakarta
- Universitas Pertahanan dan CellTech Stemcell Kerja Sama Riset terkait Terapi Sel Punca
- Bea Cukai Musnahkan BMN Hasil Penindakan Senilai Rp 4,04 Miliar, Ini Perinciannya