Quick Count Taiwan
Oleh Dahlan Iskan
Ponsel juga dilarang dibawa masuk ke TPS. Harus ditinggal di luar pintu. Mereka tidak bisa memotret --sebagai bukti "nih, saya sudah coblos kamu, mana bayarannya".
Saya pun bingung. Terus mau ngapain. Di dekat situ ada sungai besar. Yang pernah membuat Taipei banjir seperti di wilayahnya Anies Baswedan.
Saya minta diajak meninjau sistem pengendalian banjirnya. Yang membuat Taipei bebas banjir 30 tahun terakhir.
Lalu saya harus ke rumah mertuanya. Di kawasan Taipei Baru.
"Saya terdaftar di TPS di sana," ujar sang anak.
Rumah mertuanya di apartemen empat lantai. Dia tinggal sendirian di lantai 3 tanpa lift --di apartemen 4 kamar.
Kami pun sekali lagi ke TPS. Sistemnya sama. Larangannya sama. Semua menaati larangan itu. Takut denda --mencapai 5 ribu dolar.
Jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Kami harus makan siang. Teman saya itu mengajak membeli sashimi dan o-ya-ho-to. Untuk dimakan di rumahnya.