Quo Vadis, Gollkar?

Quo Vadis, Gollkar?
Quo Vadis, Gollkar?
                                                                                                                                                *

Jebloknya suara yang diraih JK dalam Pilpres 2009 diprediksi mengalir ke SBY-Boediono. Bukan ke Mega-Prabowo meskipun duet ini berhasil meraih 28% suara. Tambahan suara untuk Mega-Prabowo berasal dari massa fanatik PDIP dan Gerindra. Juga meraih swing voter oleh arus paradigma baru, yakni ekonomi kerakyatan yang mempesonakan itu.

Yang menjadi pertanyaan, apakah Rakernas yang disusul Munas akan berlangsung Juli ini demi tenggat waktu sebelum penyusunan kabinet baru SBY-Boediono? Boleh jadi arus itu sangat kuat, apalagi JK pun nothing to lose, dan bersiap-siap “pulang kampung.”

Andaikata forum tertinggi Golkar itu bisa terselenggara, dan JK digantikan oleh trio Aburizal Bakri-Agung Laksono dan Surya Paloh, maka kemungkinan fraksi Golkar mendukung pemerintahan menjadi terbuka. Bisa-bisa “déjà vu” seperti dialami Golkar pada 2004 silam. Jika Rakernas dan Munas itu terselenggara juga, sekaligus mengkonfirmasikan bahwa mesin politik Golkar yang menggembos pemenangan JK bukanlah rumors.

JK memberi atmosfer baru jagat perpolitikan. Ia kritik SBY dalam Debat Capres terakhir. Sebelumnya, seakan tabu. Ia soal iklan mi instant SBY yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News