Quo Vadis, Gollkar?
Jumat, 10 Juli 2009 – 21:27 WIB
Jangan lupa, SBY juga mulanya menjadi menteri dalam kabinet Habiebie, Gus Dur dan Megawati. Repotnya, hingga kini belum muncul seseorang yang berpotensi besar menjadi kandidat Capres di tubuh Demokrat.
Pilihan tersisa bagi Golkar adalah bersedia berada di luar pemerintahan. Kembali mengonsolidasikan partai yang mandiri. Langkah ini yang ditempuh Akbar ketika menjadi ketua umum Golkar pada Munaslub 1998 lalu. Ia lepaskan jabatannya sebagai Mensesneg di masa Habibie, dan mengurus Golkar secara intensif, dan terbukti menjadi juara pada Pemilu 2004 lalu.
Masalahnya, berada dalam kekuasaan selalu menjadi impian yang menggoda partai politik. Golkar hendak ke mana? Quo vadis, Golkar? ***
JK memberi atmosfer baru jagat perpolitikan. Ia kritik SBY dalam Debat Capres terakhir. Sebelumnya, seakan tabu. Ia soal iklan mi instant SBY yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi