Raam Punjabi: Semua Berhak Bikin Film Soekarno

Raam Punjabi: Semua Berhak Bikin Film Soekarno
Ario Bayu saat memerankan sosok Presiden Soekarno dalam film terbarunya. FOTO: ist

jpnn.com - JAKARTA - PT Tripar Multivision Plus menjawab somasi yang dilayangkan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) terkait pembuatan Film "Soekarno". Perusahaan yang didirikan oleh Raam Jethmal Punjabi itu menyatakan akan tetap merilis film tersebut.

13 September lalu, Yayasan Pendidikan Soekarno yang diwakili oleh Rahmawati Soekarno Putri memberikan surat peringatan atau somasi ke Tripar Multivision. Mereka menuding adanya pelanggaran perjanjian yang dilakukan pihak Tripar Multivision Plus dalam pembuatan Film Soekarno.

Rachmawati mengklaim ide awal dan seluruh perencanaan skenario disepakati berasal dari dirinya. Namun, Rachmawati merasa dalam perjalanan produksi, banyak penyimpangan terjadi tidak sesuai dengan sosok Soekarno yang diharapkannya.

Saat ditanyakan mengenai hal ini, Raam Punjabi menegaskan bahwa benar pada 17 Oktober 2011 telah disepakati perjanjian kerjasama antara pihaknya dan YPS. Dalam kerjasama itu, kata dia, YPS hanya memberikan referensi sementara Tripar Multivision Plus adalah pihak yang memproduksi dan mengedarkan film tersebut.

"YPS hanya salah salah satu sumber referensi yang bertugas memberi masukan mengenai content film," kata Raam Punjabi di Multivision Tower, Kawasan Kuningan Jakarta Selatan, Rabu (18/9).

Ia juga membantah bahwa ide awal pembuatan film ini dari YPS. Sebab menurutnya, Film Bung Karno bukanlah sebuah ide tapi merupakan tokoh nyata.

"Film Soekarno tidak bisa dikatakan ide. Bung Karno adalah milik bangsa dan semua orang berhak membuat film Soekarno," tegasnya. (abu/jpnn)

 


JAKARTA - PT Tripar Multivision Plus menjawab somasi yang dilayangkan Yayasan Pendidikan Soekarno (YPS) terkait pembuatan Film "Soekarno".


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News