Rabies Masih Mengganas
Selasa, 06 Juli 2010 – 12:56 WIB
Saat di RS, korban tidak mendapatkan VAR lantaran stoknya habis. Ronti pun hanya mendapatkan cairan infus. Beberapa jam kemudian, Ronti dirujuk ke RS Sanglah. Dari hasil diagnosa di RS Sanglah, Ronti diketahui mengidap rabies. Sayangnya, berselang tiga jam kemudian, Ronti menghembuskan nafas terakhir.
Baca Juga:
Di bagian lain, kasus gigitan anjing di Karangasem masih cukup tinggi. Kendati upaya eliminasi yang dilakukan Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakanlut) setempat mencapai 43.325 ekor anjing. Buktinya, masih banyak warga yang terkena gigitan anjing pulang tanpa mendapatkan VAR setelah datang ke RS Karangasem. Apalagi dalam beberapa hari belakang ini, saat stok VAR benar-benar kosong.
Sementara Sekretaris Tim Penanggulangan Rabies RS Sanglah dr Ken Wirasandhi MARS, kepada wartawan kemarin (5/7) tidak menyangkal tewasnya Ronti karena rabies. Secara klinis, kata dia, korban memang positif terjangkit virus rabies. Itu terlihat pada gejala umum yang ditampakan korban yang terkena rabies. Misalnya, beberapa saat sebelum menghembuskan nafas terakhir korban terlihat gelisah, takut air (hidrophobi), takut cahaya (fotophobi).
"Pada awal dia masuk kemarin memang sudah tahu rabies. Parahnya dia sama sekali tidak pernah mendapat penangan medis apa pun," aku dokter Ken.
DENPASAR - Virus mematikan Si Gukguk kian tak bisa dibendung lagi. Puluhan nyawa belum cukup selama ini. Tumbal tambahan masih diminta lagi. Dalam
BERITA TERKAIT
- Korban Helen di BPR Fianka Tak Cuma Tukang Sayur, Polda Riau Bidik Tersangka Baru
- Polda Riau Mengerahkan 1.395 Personel untuk Pengamanan Pilkada 2024
- DPRD Kota Bogor Sosialisasikan Raperda P4GN, Tampung Aspirasi Warga
- Ini Pesan Yeny Trisia Isabella untuk Honorer yang Mengikuti Tes PPPK
- 3 Paslon Adu Gagasan di Debat Ketiga Pilgub Sumsel
- Ini Langkah Penting dalam Karier Honorer, Jangan Main-main