Rabu Bertugas, Rabu Berpulang
Kamis, 24 Mei 2012 – 06:36 WIB
JAKARTA - Dua minggu setelah kejadian nahas di Gunung Salak terjadi, keluarga baru bisa memakamkan korban Sukhoi Super Jet (SSJ) 100. Kemarin, seluruh jenazah secara resmi diserahkan dari pemerintah kepada keluarga korban di landasan pacu terminal kedatangan Bandara Halim Perdanakusuma. Memori itu pula yang membuat seorang bocah menangis sejadi-jadinya di depan peti jenazah Faizal Ahmad, dari Indo Asia. Berulang kali dia merengek ingin melihat sang ayah. Namun, Nia Ahmad, ibunya berusaha untuk menenangkan. "Kesel sama pilotnya!" teriaknya. "Sudah, nak. Sudah," balas ibunya sambil memeluk.
Sebanyak 45 peti jenazah berwarna cokelat tua itu disusun rapi berjajar dengan bunga dan foto semasa hidup para korban. Termasuk kru pesawat asal Rusia yakni pilot Alexander Nikolaevich Yablontsev, dan tujuh rekannya. Persis didapan jajaran peti tersebut ada sebuah tenda yang berisi keluarga korban.
Saat melihat peti-peti tersebut, tidak sedikit anggota keluarga yang kembali bersedih. Memorinya kembali terusik, ya di Bandara Halim Perdanakusuma itulah awal tragedi joy flight bermula. Dua minggu yang lalu, di hari yang sama Rabu (9/5) pabrikan SSJ 100 mengajak demo terbang pesawat baru.
Baca Juga:
JAKARTA - Dua minggu setelah kejadian nahas di Gunung Salak terjadi, keluarga baru bisa memakamkan korban Sukhoi Super Jet (SSJ) 100. Kemarin, seluruh
BERITA TERKAIT
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas