Rabu, Gerbong Bebas Pedagang
Senin, 26 Desember 2011 – 07:01 WIB
BOGOR - Warga pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) meragukan rencana kebijakan pembersihan gerbong dari pedagang asongan dan pengemis yang akan dilakukan di Stasiun Bogor Januari tahun depan, bakal bisa efektif. Pasalnya, selama ini petugas PT KAI sendiri yang kerap tidak konsisten. Makmur mengatakan, untuk meminimalisir pedagang asongan yang sembunyi-sembunyi masuk gerbong dan berjualan, maka petugas keamanan dalam gerbong perlu ditambah. “Kalau di dalam KRL ada petugas, minimal bisa mengurangi penumpang yang tidak membeli tiket,” imbuhnya.
Anggota Komunitas Penggemar Kereta, Uma Citra menyebut, petugas kerap melakukan pngli kepda pedagang asongan, agar tetap bisa berjualan di dalam kereta.“Saya pernah lihat ada salah satu oknum memungut semacam pungutan liar (pungli) kepada pedagang,” kata Uma Citra Radar Bogor (Grup JPNN).
Baca Juga:
Sekretaris Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ) Makmur Saheran berharap, upaya PT KAI dengan memberlakukan larangan aktivitas jual beli di dalam gerbong, dapat meningkatkan jumlah penumpang yang menggunakan jasa KRL. “Kebanyakan penumpang mengeluhkan kenyamanan mereka di dalam KRL terganggu karena banyaknya pedagang dan pengemis di sana,” ujarnya.
Baca Juga:
BOGOR - Warga pengguna jasa Kereta Rel Listrik (KRL) meragukan rencana kebijakan pembersihan gerbong dari pedagang asongan dan pengemis yang akan
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS