Rabu Pagi, Evakuasi Perdana Tiba
Terkendala Mengumpulkan WNI
Selasa, 01 Februari 2011 – 21:09 WIB
JAKARTA—Setelah sempat harus tertahan di Jeddah, Arab Saudi untuk beberapa jam, akhirnya pesawat Garuda Indonesia 747-400 yang mengemban misi melakukan evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) untuk keluar dari Mesir, mendapatkan izin pendaratan. Direncanakan proses evakuasi dilakukan sesegera mungkin. Rabu pagi (2/2) jam 10.00 WIB dijadwalkan evakuasi perdana WNI tiba di tanah air. Dalam mengumpulkan WNI di Mesir, Kemenlu dan Duta Besar RI untuk Mesir memang mengalami beberapa kendala. Diantaranya untuk mengangkut para WNI yang tersebar di berbagai kota di Mesir. Karena berbagai aksi demontrasi massa, mengangkut WNI ke titik-titik evakuasi yang disiapkan tidak bisa menggunakan bisa-bisa besar. Diperkirakan 1 juta gelombang massa melumpuhkan seluruh fasilitas publik di Mesir.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Satuan Tugas (Satgas) evakuasi WNI Hassan Wirajuda pada wartawan di Istana Negara Jakarta, Selasa (1/2). Hasan mengatakan pesawat Garuda Indonesia saat ini masih berada di Jeddah dan bersiap-siap untuk berangkat ke Bandara Internasional Kairo, Mesir pada pukul 04.00 sore waktu Jeddah.
Baca Juga:
‘’Sampai di Kairo pukul 5 sore. Diharapkan pesawat tidak menunggu terlalu lama. Kita sudah memperoleh izin. Direncanakan, pesawat akan berangkat dari Kairo ke Jakarta pukul 20.00 waktu kairo atau pukul 01.00 pagi dini hari. Sampai di Jakarta pukul 10.00 pagi di Jakarta,’’ jelas Hassan.
Baca Juga:
JAKARTA—Setelah sempat harus tertahan di Jeddah, Arab Saudi untuk beberapa jam, akhirnya pesawat Garuda Indonesia 747-400 yang mengemban misi
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan