Rachel High Jadi Sarjana Pertama di Australia yang Hidup dengan 'Down Syndrome'
"Tidak ada mentor, tidak ada yang menemuinya di gerbang kampus dan membawanya ke ruang kelas, tidak ada yang berbagi pengalaman dengannya … dan itu menyebabkan isolasi yang luar biasa, sehingga awalnya dia tidak ingin melanjutkan studi," kata Miriam.
"Dia merasa sudah cukup [dan] berkata, 'saya tidak suka di sana, saya sendirian, tidak ada yang berbicara dengan saya'".
"Bukan pembelajaran yang menjadi masalah, tapi isolasi yang menjadi masalah."
"Itu karena penyandang disabilitas intelektual tidak kuliah dan [universitas] tidak dibentuk untuk mendukung mereka."
'Banyak air mata' saat kuliah
Miriam dan suaminya, John, kemudian mencari"teman" berbayar yang bisa membantu Rachel. Sementara Flinders University menawarkan mentor di tengah-tengah masa studi Rachel.
Rachel mengatakan berhubungan dengan orang lain dan "bertemu orang baru" menjadi salah satu yang ia sukai dalam perkuliahan.
"Saya mendapat beberapa teman melalui mentor, teman-teman mereka juga," katanya.
"Saya seorang peneliti, inilah yang membuat saya terus maju, dan saya mencari teman dengan cara saya sendiri."
Rachel High diyakini menjadi sarjana pertama di Australia yang hidup dengan 'down syndrome'
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Gelar Wisuda ke-XIV, Universitas Bakrie Lahirkan 882 Generasi Unggul yang Siap Membangun Negeri
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis