Rachland Membandingkan Sikap Jokowi dengan SBY
Rachland kemudian mengingatkan, berpendapat sah-sah saja, termasuk soal topik presiden perlu diganti atau tidak.
Hal yang tidak boleh menurutnya, dikriminalisasi karena berpendapat.
"Berpendapat Presiden perlu mundur atau diganti, tak boleh dipidana. Apalagi bila kebebasan berpendapat itu disuarakan mimbar akademis," twit @RachlandNashidik.
Rachland juga berkicau, SBY saat menghadapi gerakan massa 'Cabut Mandat SBY', tak diam saja.
Bahkan menyerang legitimasi gerakan tersebut dengan mengecamnya inkonstitusional.
"Presiden SBY dulu tak diam saja menghadapi gerakan massa "Cabut Mandat SBY". Ia menyerang legitimasi gerakan dengan mengecamnya inkonstitusional. Pak Jokowi kebanyakan diam saja bila dikritik. Tapi dia biarkan pendukung dan aparatnya di bawah meneror bahkan memidana suara kritis," twit @RachlandNashidik.
Kicauan Rachland ditanggapi secara beragam oleh warganet. Di antaranya mengingatkan bahwa bersikap kritis itu seperti yang diperlihatkan ekonom Faisal Basri.
"Yang mane yg kritis bang Kumis. Yg kritis tuh Faisal Basri, dg data dan debatable," kicau @CeciliaSuwanda1. (gir/jpnn)
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Rachland Nashidik ikut menanggapi dugaan ancaman pada dosen HTN UII Ni'matul Huda, dengan membandingkan sikap Jokowi dengan SBY.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ikuti Arahan Jokowi, Pujakesuma Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada DKI
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Tanggapi Dukungan Jokowi Kepada Ridwan-Suswono, Syafrudin Budiman: Tanda-Tanda Kemenangan
- Pilkada Landak: Kaesang Sebut Heri-Vinsesius Didukung Jokowi & Prabowo