Rachmat Gobel: Kejahatan Pinjol Melemahkan Ekonomi Indonesia
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel menyatakan sudah banyak korban berjatuhan akibat kejahatan pinjaman online (pinjol), robot trading, dan investasi foreign exchange.
Menurut dia, kejahatan pinjaman online (pinjol), robot trading, forex, bukan hanya mengeruk uang masyarakat, tetapi merusak dan melemahkan ekonomi Indonesia.
“Kita harus waspada dan awas terhadap situasi ini. Ini melemahkan sendi-sendi kekuatan nasional dengan menghancurkan ekonomi rakyat,” kata Rachmat Gobel dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/3).
Gobel mengatakan itu dalam acara yang diselenggarakan Koperasi Jaya Usaha Bersama dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gorontalo, Sabtu (18/3). Gobel mengaku telah 20 kali melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol, termasuk tujuh di antaranya di Kabupaten Gorontalo.
Dia mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab maraknya pinjol ilegal, seperti masalah ekonomi, kondisi kemiskinan yang tinggi di masyarakat, dan oknum yang memang ingin memperparah perekonomian dan sosial Indonesia.
“Semuanya cuma mau bikin susah, masyarakat jangan sampai terjebak. Memang mereka selalu mengiming-imingi dengan berbagai cara, seperti hadiah maupun keuntungan hingga 200 persen. Untung 100 persen saja tidak ada, jadi, pasti itu bohong,” ujarnya.
Gobel mengatakan bahwa masyarakat yang ingin berhasil maka harus bekerja.
Untuk memudahkan masyarakat Gorontalo mencari pekerjaan dan mengembangkan usaha, Gobel memutuskan untuk melakukan investasi di daerah itu senilai Rp 1,4 triliun.
Wakil Ketua DPR Rachmat Gobel menyatakan sudah banyak korban berjatuhan akibat kejahatan pinjaman online (pinjol).
- Benahi Infrastruktur, BP Kembangkan Batam sebagai Destinasi Investasi Unggulan di RI
- Indef Beberkan Kondisi Ekonomi, PPN 12% Tak Realistis
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD
- Alhamdulillah, Anggaran Kredit Investasi Padat Karya Mencapai Rp 20 Triliun
- Sekda Batanghari Tersangka Kasus Investasi Bodong
- Kabar Baik, Target KUR 2025 Naik jadi Rp 300 Triliun