Radar Militer Sempat Tangkap Kedipan di Selat Malaka
![Radar Militer Sempat Tangkap Kedipan di Selat Malaka](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
jpnn.com - KUALA LUMPUR - Upaya pencarian atas pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang terus diperluas. Bahkan, fokus pencarian mulai bergeser ke pantai barat Malaysia di wilayah Selat Malaka.
Langkah itu sebagai respon atas sebuah “kedipan” di radar militer Malaysia yang diduga berasal dari Boeing 777-200 milik maskapai berkode MAS itu. Kedipan sempat muncul di radar sekitar 45 menit setelah pesawat dinyatakan hilang kontak.
Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia (RMAF), Jenderal Tan Sri Rodzali Daud mengatakan, ‘kedipan’ yang sempat tertangkap radar militer itu perlu dikonfirmasi oleh para ahli dari Amerika Serikat maupun dari radar-radar sejenis milk negara tetangga. Menurutnya, titik di radar itu terdeteksi pada pukul 02.15 hari Sabtu (8/3) lalu dengan lokasi terakhir di sebelah barat laut Penang di Selat Malaka.
Dikutip dari Strait Times hari ini, Rodzali mengatakan bahwa alur itu terdeteksi dari hasil review atas catatan data radar militer khusus hari Sabtu. Karenanya, fokus pencarian yang sebelumnya hanya di wilayah Laut China Selatan telah diperluas hingga Selat Malaka.
Meski demikian pencarian masih dilanjutkan di Laut China Selatan tetap dilanjutkan. Pencarian di kedua lokasi itu melibatkan 42 kapal dan 39 pesawat dengan melibatkan 12 negara.
Menurutnya, militer Malaysia awalnya tidak menelusuri soal kedipan yang tertangkap radar itu. Sebab, pihak militer di negeri jiran itu menganggap kedipan tersebut dari pesawat sipil yang dianggap bukan musuh.(ara/jpnn)
KUALA LUMPUR - Upaya pencarian atas pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang terus diperluas. Bahkan, fokus pencarian mulai bergeser ke pantai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kalah Pemilu, PM Inggris Rishi Sunak Mengundurkan Diri
- PBB Sebut Israel Memicu Badai Penderitaan di Gaza
- Ada Petisi Menuntut Pemakzulan Presiden, Jutaan Warga Sudah Tanda Tangan
- Menlu Retno Perjuangkan Ekonomi Inklusif demi Kemajuan Afghanistan
- Sekjen NATO Sebut China Sangat Berbahaya bagi Stabilitas Eropa
- Lebanon di Ambang Perang, 7 Negara Ini Minta Warganya Segera Minggat