Raden Nuh dan Edi Saputra Bantah Sebagai Admin @triomacan2000
jpnn.com - JAKARTA - Raden Nuh dan Edi Saputra membantah sebagai admin akun Twitter @triomacan2000 yang kini sudah berganti nama menjadi @TM2000Back.
Bantahan ini disampaikan pengacara Raden Nuh, Junaidi, saat ditemui wartawan di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (4/11). Menurut Junaidi, sejauh ini pemeriksaan terhadap kliennya yang dilakukan oleh Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, belum mengarah ke sana.
"Sejauh ini tidak ada pernyataan detail kesana. Soalnya, Raden Nuh membantah admin triomacan, Edi Saputra juga bantah," kata Junaedi.
Dia mengatakan, sejauh ini pemeriksaan kliennya tersebut masih terkait masalah internal portal berita asatunews. "Pemeriksaannya masih soal asatunews. Soal keperdataan di satu perusahaan," ungkapnya.
Dia pun membantah uang Rp 50 juta disebut uang pemerasan terhadap petinggi PT Telekomunikasi Indonesia.
"Soal uang Rp 50 juta itu uang kewajiban yang harus dijalankan Abdul Satar sebagai pemegang saham di asatunews kepada saudara Raden Nuh yang merupakan pelaksananya," kata Junaidi.
Selain ini, kata dia, belum ada penyidikan lebih lanjut terkait kliennya. "Kita kasi kesempatan penyidik Polri melakukan secara proporsional," ungkap Junaidi.
Harusnya kalau ada penyidikan lebih lanjut, kata Junaidi, sebagai pengacara dirinya harus diberi tahu oleh kepolisian. (boy/jpnn)
JAKARTA - Raden Nuh dan Edi Saputra membantah sebagai admin akun Twitter @triomacan2000 yang kini sudah berganti nama menjadi @TM2000Back. Bantahan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa