Raden Pardede Beberkan Penyebab Krisis Energi Global, Indonesia Harus Belajar
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator Perekomian Raden Pardede membeberkan penyebab krisis energi global.
Menurut dia, krisis energi merupakan dampak dari beralihnya penggunaan energi dari fosil menuju hijau.
Energi ramah lingkungan dilirik oleh investor, bank, dan pasar modal karena mereka beralih ke energi hijau. Namun, di sisi lain, transisi energi justru belum siap.
"Indonesia harus well-planned karena krisis energi yang terjadi bagian transisi yang kurang matang dilakukan dunia. Kita perlu belajar mumpung masih ada waktu dan belum terjadi krisis energi," kata Raden Pardede dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu.
Raden menerangkan industri minyak dan gas bumi masih menjadi komoditas utama menggerakkan perekonomian dunia terutama mengatasi krisis energi global.
Oleh karena itu peningkatan produksi dan persiapan kapasitas cadangan energi nasional menjadi upaya untuk menghindari krisis energi.
Dalam Strategi Raya Energi Nasional (GSEN), pemerintah membidik ketahanan dan kemandirian nasional salah satunya dengan meningkatkan produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari.
"Akuisisi lapangan minyak di luar negeri untuk kebutuhan kilang," beber dia.(antara/jpnn)
Sekretaris Eksekutif I Kementerian Koordinator Perekomian Raden Pardede membeberkan penyebab krisis energi global.
- Kamala Lakhdhir Nilai Menko Airlangga Berhasil Mengembangkan Kerja Sama Indonesia-AS
- Donald Trump Menang, Indonesia Perlu Waspadai Fluktuasi Pasar
- Pakar Ekonomi Beber Hambatan Perkembangan Industri Otomotif
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral
- Wowrack Ajak Masyarakat Intip Masa Depan Teknologi