Radhini Usung Tema Girl Power di Lagu Fly
jpnn.com - Belakangan, lagu Fly cukup sering diputar di radio. Radhini, si pemilik single, membawakannya bersama penyanyi rap cewek yang sedang hit, Ramengvrl. Lagu bernuansa pop R&B yang upbeat itu terasa berbeda dari lagu-lagu Radhini di album Awal (2017) yang lebih banyak bernuansa ballad.
Fly ditulis sendiri oleh Radhini. Dia mengusung tema kekuatan perempuan. Setiap perempuan itu kuat, cantik, dan berdaya. Perempuan bisa menguatkan satu sama lain. Semua masalah yang dihadapi pasti bisa dilalui.
’’Dengan kekuatan itu, perempuan bisa terbang tinggi meraih impian,’’ tutur Radhini ketika berkunjung ke redaksi Jawa Pos di Graha Pena Jakarta, Jumat (8/6).
Single terbaru itu merupakan hasil evolusi Radhini sejak terjun ke dunia musik pada awal 2010-an. Perempuan kelahiran 19 April 1988 tersebut awalnya merupakan backing vocal untuk Maliq & D’Essentials, Rieka Roslan, dan Sandhy Sondoro.
Radhini mengamati bagaimana musisi ketika tampil, berinteraksi dengan penonton, serta membuat mereka ikut bernyanyi dan menikmati show.
Pada 2013, Radhini memulai langkah menjadi solois. Dia membawakan kembali lagu Kebebasan milik Singiku. Hingga kemudian, tahun lalu lahirlah album Awal.
Radhini menulis sendiri salah satu lagu di dalamnya yang berjudul Sampai Nanti. Selain menyanyi, Radhini sudah 10 tahun menjadi penyiar radio.
’’Tapi, dua bulan lalu sudah nggak siaran lagi. Karena lagi fokus promo single,’’ ujar perempuan yang pada 1 April lalu mengakhiri masa lajang tersebut.
Belakangan, lagu Fly cukup sering diputar di radio. Radhini, si pemilik single, membawakannya bersama penyanyi rap cewek yang sedang hit, Ramengvrl
- Asri Welas dan Galiech Ridha Resmi Bercerai
- Ditanya Soal Ruben Onsu, Desy Ratnasari Malu-Malu
- Dipanggil Soal Video Kebakaran Los Angeles, Uya Kuya Siap Beri Penjelasan ke MKD
- Terlihat Makin Kurus, Isa Bajaj Bantah Punya Masalah Kesehatan
- Happy Salma Akan Gelar Pementasan Monolog di Peringatan 100 Tahun Pramoedya
- Ahmad Muzani Dukung Dangdut Didaftarkan jadi Warisan Tak Benda Asli Indonesia ke UNESCO