Radiasi Sudah Cemari Susu dan Bayam
Produk Makanan dari Wilayah Reaktor Fukushima Dilarang Dijual
Minggu, 20 Maret 2011 – 07:56 WIB
Screening terhadap makanan sudah mulai diinstruksikan oleh pemerintah Jepang agar dilakukan pemerintah lokal mulai Kamis lalu (17/3). Itu menyusul adanya insiden di reaktor Fukushima yang berada 250 kilometer barat laut Tokyo.
Itu merupakan instruksi pertama yang dikeluarkan pemerintah Jepang terkait batas radiasi legal untuk makanan produk lokal. Batasan untuk tiap jenis makanan berbeda, bergantung tinggi rendahnya kandungan radioaktif yang ditemukan. Parameter yang digunakan juga disesuaikan dengan standar internasional. Meski dipuji, langkah pemerintah Jepang tersebut sudah pasti sangat merugikan para peternak dan petani. Susu batal didistribusikan dan bayam tidak jadi dipanen.
"Kami harus menunda semua pengiriman produk kami. Saya sungguh tidak tahu apa yang harus kami lakukan mulai besok. Saya sungguh tidak tahu apa kami masih punya masa depan (di bisnis ini)," ujar Hideki Mukaitsubo, presiden Asosiasi Produsen Susu di Prefektur Fukushima, kepada AFP.
Untunglah, selain meminta maaf, pengelola rektor Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO), juga berancang-ancang memberikan kompensasi kepada mereka. Namun, bagaimana mekanisme dan berapa besaran kompensasinya masih akan dibahas lebih lanjut.
TOKYO - Wajar kalau Jepang meningkatkan level krisis nuklir mereka dari IV ke V sejak Jumat lalu (18/3). Sebab, beberapa lacakan terbaru menunjukkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer