Radiasi Sudah Cemari Susu dan Bayam
Produk Makanan dari Wilayah Reaktor Fukushima Dilarang Dijual
Minggu, 20 Maret 2011 – 07:56 WIB
Langkah Jepang melarang penjualan makanan dan minuman yang terkontaminasi langsung disikapi sejumlah negara lain. Beberapa negara Asia menyatakan akan lebih ketat memeriksa produk dari Negeri Matahari Terbit tersebut. Inisiatif serupa juga akan dilakukan para anggota Uni Eropa.
Bahkan, seperti juga dilaporkan AFP, Rusia sampai mengetes ikan dan air laut yang diambil dari Samudera Pasifik. Itu dilakukan untuk mengetahui apakah dua jenis objek penelitian tersebut sudah terkena radiasi dari kebocoran reaktor nuklir di Jepang.
Rusia adalah negeri yang "berbagi" Samudera Pasifik dengan Jepang. Penelitian ikan dan air laut itu dilakukan di Pusat Penelitian Perikanan Pasifik yang berlokasi di Vladivostok. Hingga berita ini ditulis, hasil penelitian menunjukkan belum adanya tanda-tanda kontaminasi akibat krisis nuklir Jepang di perairan Pasifik yang masuk wilayah Rusia.
Yang jelas, radiasi pada makanan dan susu serta reaksi negara-negara di Asia dan Eropa akan semakin memperberat tugas Jepang untuk bangkit dari keterpurukan akibat gempuran gempa bumi dan tsunami. Wajar kalau kemudian rezim berkuasa di Jepang yang dipimpin Perdana Menteri Naoto Kan menjadi sasaran cercaan.
TOKYO - Wajar kalau Jepang meningkatkan level krisis nuklir mereka dari IV ke V sejak Jumat lalu (18/3). Sebab, beberapa lacakan terbaru menunjukkan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer