Radikal LaVani
Oleh Dahlan Iskan
Kamis, 07 November 2019 – 04:24 WIB
Pak SBY kelihatannya tergolong yang terberat itu. Sudah hampir lima bulan pun masih seperti itu, padahal dahulu begitu tegarnya.
Sudah satu setengah jam kami berbincang. Saya melirik ke jam dinding.
"Mungkin banyak tamu Bapak yang antre," kata saya.
"Malam ini saya kosongkan untuk Pak Dahlan," jawab beliau.
Baru satu jam kemudian saya pamit.
Kembali melewati pendopo di sebelah rumah. Yang ada halaman luas di depannya. Yang dulu sering dipakai pertemuan umum.
"Apa yang berubah di halaman ini ya?“ tanya saya pada diri sendiri.
Tidak ada lagi mobil yang parkir di situ. Semua mobil parkir di luar halaman. Halaman itu kini jadi lapangan voli. Ada net yang masih terpasang rapi.