Radikalisme Bukan Hanya di Islam
Pemerintah Akan Hancurkan Jaringan Teroris
Senin, 31 Agustus 2009 – 22:11 WIB
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Syamsir Siregar menegaskan bahwa semua agama memiliki akar radikalisme. Namun di Indonesia, akar radikalisme dan ekstrimisme yang sudah diikuti dengan tindakan teror baru Islam saja.
Hal itu disampaikan Syamsir dalam rapat kerja Komisi I DPR dengan Kementrian Jajaran polhukam di DPR, Senin (31/8). Menurutnya, terorisme di tanah air sudah menyangkut persoalan ideologi dan politik. "Masalah ekstrimisme di agama lain juga ada. Tetapi belum menunjukkan dirinya sebagai suatu yang membahayakan atau menjadi ancaman kemanusiaan. Itu ada. Tetapi yang ini (di Indonesia) adalah islam," tandas pensiunan TNI berbintang dua ini sambil menekankan jari telunjuknya di meja.
Baca Juga:
Syamsir menambahkan, terorisme di Indonesia yang bersifat politik dan ideologis bertujuan mendirikan daulah Islamiyah (negara Islam) yang meliputi sebagian besar wilayah Asia Tenggara. "Dalam bentuknya, untuk melaksanakan syariat Islam," sebut Syamsir.
Syamsir juga mengingatkan bahwa para terpidana kasus terorisme ibarat pecandu narkoba. "Orang yang sudah pernah dihukum kasus teroris kalau, dia bercampur lagi akan kambuh lagi. Ini seperti kecanduan narkotik. Kalau gabung lagi setelah direhabilitasi ya pakai lagi," ulasnya.
JAKARTA - Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Syamsir Siregar menegaskan bahwa semua agama memiliki akar radikalisme. Namun di Indonesia, akar
BERITA TERKAIT
- Anggota KKB yang Bawa Kabur Senjata di Polres Yalimo Sudah Tertangkap
- Seorang Honorer Mengalami Keguguran Saat Berdemonstrasi di Depan DPR
- Direktur Eksekutif LPS Berharap Lelang Frekuensi 1,4 GHz Transparan dan Terbuka
- Jangankan PPPK, PNS Pun Bisa Dipecat Akibat Hal Sepele Ini, BKN Beri Warning
- Cuma Indonesia yang Ribut soal Galon Polikarbonat, Eropa & Amerika Santai Saja
- Srikandi Demokrat Beri Bantuan kepada Korban Kebakaran di Kemayoran