Radikalisme dan Terorisme Tak Selalu Berbasis Agama
Sementara itu, pemerhati isu strategi dan politik global, Imron Cotan menjelaskan, akibat penyerangan Twin Tower tahun 2001 di Amerika Serikat membentuk perspektif yang mengkaitkan Islam dengan radikalisme-terorisme.
“Terorisme itu sebenarnya tidak spesifik Islam, namun akibat peristiwa Twin Tower itu seolah-olah Islam saja yang dikaitkan dengan radikalisme-terorisme. Seluruh agama secara faktual tercatat digunakan sebagai alasan untuk menopang tindakan kekerasan tersebut. Jadi Islam tidak perlu merasa tersudutkan,” kata Imron.
Lebih lanjut Imron menyampaikan bahwa akar radikalisme-terorisme akan selalu ada dalam kehidupan, akibat adanya kebodohan dan kemiskinan, sehingga dengan iming-iming kebahagiaan sorgawi segelintir orang terdorong untuk terlibat dalam gerakan radikalisme-terorisme tersebut.
"Harus diambil langkah-langkah semesta, agar masyarakat berkesimpulan bahwa tindakan menyimpang tersebut tidak relevan di NKRI, yang berbasis Pancasila dan UUD 1945", pungkas Imron.
Politikus reformasi Mahfudz Siddiq mengemukakan, secara data gerakan radikalisme-terorisme mulai menurun, tetapi tetap harus diwaspadai agar tidak tumbuh lagi.
“Sangat mungkin negara-negara di dunia yang sedang fokus pada kontestasi politik global, sehingga abaikan dorongan baru untuk menghidupkan kembali akar-akar radikalisme-terorisme. Itulah yang harus diwaspadai,” papar Mahfudz yang juga Sekjen Partai Gelora Indonesia.
Menurut Mahfudz, tingkat pendidikan dan radikalisasi paling terlihat pengaruhnya pada masyarakat ekonomi tingkat bawah. Hal ini dilatari oleh kelaparan yang dirasakan, yang kemudian diluapkan dengan kemarahan berbasis SARA, tanpa pemahaman yang utuh.
Direktur Eksekutif Moya Institute Hery Sucipto dalam kesempatan yang sama menyebutkan, ancaman radikalisme-terorisme tidak akan pernah hilang seiring dinamika politik global. Fakta-fakta kemunculan radikalisme-terorisme tetap harus menjadi perhatian publik dan pemerintah. (ant/dil/jpnn)
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, radikalisme-terorisme tidak selalu berakar agama, tetapi bisa juga berlandaskan ideologis dan politik
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Cegah Teror Saat Natal, Polri Sterilisasi Seluruh Tempat Ibadah
- BNPT Beri Sertifikat ke-16 Pengelola Objek Vital soal Pencegahan Terorisme
- Tinjau Program Sekolah Damai di SMAN 13 Semarang, Kepala BNPT Beri Pujian
- Dr. Nurdin Minta Perangkat Daerah Optimalkan Pengelolaan Data untuk Dukung Pembangunan dan Pelayanan
- Ditjen Politik dan PUM Kemendagri Gelar Webinar Perihal Pencegahan TPPO, Hadirkan 5 Pembicara dan 4.600 Peserta
- BNPT & PNM Kerja Sama Cegah Radikalisme lewat Pemberdayaan Ekonomi