Radio Buku, Semangat Mengarsipkan Buku lewat Suara
Wawancarai Penggemar Buku Resep sampai Peneliti UCLA
Jumat, 27 April 2012 – 00:07 WIB
Memang, tak semua yang diwawancarai adalah orang populer. Misalnya, warga di sekitar markas Radio Buku di Jalan Patehan, yang jaraknya tak lebih dari 200 meter dari dua pohon beringin Alun-Alun Selatan Keraton Jogjakarta.
"Bu, buku yang pernah dibaca dan disukai apa?" ujar Muhidin menirukan wawancaranya dengan seorang ibu rumah tangga di Jalan Patehan, yang ternyata sangat cinta dengan buku resep masakan. "Kami abadikan pendapat mereka dalam bentuk suara," jelasnya sambil menyendok nasi uduk yang dibungkus daun.
Dalam dua tahun perjalanannya, Radio Buku juga mewawancarai sejumlah tokoh dari berbagai bidang. Misalnya, Bondan Nusantara, seniman dan penulis buku ketoprak, hingga seorang eksplorer, Agustinus Wibowo, si penulis buku Selimut Debu. Dari mancanegara, Radio Buku pernah mewawancarai penulis serta peneliti dari Australia Savitri Scherer; Annie Tucker, peneliti UCLA Los Angeles; hingga kurator sekaligus antropolog Anton Lorenz.
Kendati demikian, Muhidin menuturkan, semangat Radio Buku justru tak seperti media populer lain yang mengunggulkan unsur bombastis dan profil para tokoh terkenal. "Kami pilih metode jurnalis partikelir (semiprofesional). Yang kami utamakan justru orang-orang biasa saja," jelasnya.
Penggila buku di Jogjakarta Senin (23/4) lalu meramaikan peringatan enam tahun Komunitas Indonesia Buku (IBOEKOE). Lewat divisinya, Radio Buku, komunitas
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408