Radio jadi Sumber Informasi Pemilu Setelah Televisi

Radio jadi Sumber Informasi Pemilu Setelah Televisi
Direktur Utama Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) I Hendrasmo memberikan keterangan pers seusai acara 'Pengukuhan, Pelantikan Dewan Hakim PTQ LPP RRI Ke-54 Tahun 2024 dan Penandatanganan PKS` di Kantor LPP RRI, Jakarta, Kamis (14/3/2024). Foto: Humas RRI

jpnn.com, JAKARTA - Survei nasional media yang digelar Nielsen Audience Measurement sepanjang Juli hingga Agustus 2024, dan melibatkan 2553 responden mengungkap televisi masih menjadi sumber utama informasi Pemilu di Indonesia.

Sebanyak 80.8% publik di Indonesia mencari informasi melalui TV, diikuti radio 62.8%, media sosial 47.6%, selanjutnya koran 7.2%, website 6.1%, aplikasi 6.0% dan majalah 1.4%.

Dari publik yang menjadikan radio sebagai sumber informasi pemilu, sebanyak 79.6% dari mereka, mendengarkan informasi Pemilu melalui Radio Republik Indonesia (RRI).

Ada berbagai alasan mengapa publik menjadikan RRI sebagai media informasi Pemilu. Responden mendengarkan RRI karena ingin mengetahui berita ter-update (62,8%), siarannya informatif (40%), acaranya menarik (36,6%).  

Sebanyak 92 persen responden menilai RRI berhasil membawakan suara pemilu secara adil, dengan pertanyaan.

Survei Nielsen Audience Measurement tersebut juga memotret kepuasan pendengar siaran Pemilu RRI.

Lebih dari 90 persen pendengar suara Pemilu RRI memberikan nilai positif RRI dalam menyajikaninformasi Pemilu.

Tingkat kependengaran RRI di Maluku dan Papua cukup tinggi. Di dua wilayah itu, capaian persentase pengakses informasi pemilu mencapai   88,3 persen dari populasi pendengar radio.

Dari publik yang menjadikan radio sebagai sumber informasi pemilu, sebanyak 79.6% dari mereka, mendengarkan informasi Pemilu melalui RRI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News