Rafiq Alami Gizi Buruk, Kondisinya Bikin Mengelus Dada
Kamis, 30 Maret 2017 – 12:47 WIB

PASANG INFUS. Tim medis RSUD Sekadau memasang infus di tangan Muhammad Safiq, bocah enam bulan yang tubuhnya hanya seberat 4 Kg saja, Rabu (29/3). FOTO: ABDU SYUKRI/RAKYAT KALBAR/JPNN
Sebab, saat itu, berat Safiq tak kunjung bertambah dan mulai sakit-sakitan.
“Waktu itu, bidan ada kasih obat. Namun, tidak bisa kasih makanan pendamping ASI, karena umur anak saya belum cukup. Baru lima bulan,” ujar Serinah.
Orang tua Safiq kemudian membawa anaknya ke RSUD Sekadau, Selasa (28/3).
Tim medis menyarankan Safiq menjalani rawat inap.
Awalnya, orang tua Safiq menolak dengan alasan ketiadaan biaya.
“Waktu itu kami bilang sama dokter, tidak usah dimasukkan ICU. Akhirnya kami dibawa ke ruangan ini,” kata Abdul Muin, ayah Safiq.
Perawat ruang anak RSUD Sekadau Teresia Kristisa mengatakan, saat awal datang, berat Safiq 4,5 kg.
“Tapi tadi pagi kami timbang ada penurunan. Beratnya hanya 4.015 gram,” kata Teresia.
Kasus gizi buruk masih marak terjadi di Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat.
BERITA TERKAIT
- Cegah Malnutrisi jadi Solusi Permasalahan Stunting di Indonesia
- Salurkan 32.000 Telur untuk Ratusan Anak Terindikasi Stunting
- Studi JAPFA & UI Buktikan Program Makanan Bergizi Menurunkan Angka Gizi Buruk Anak
- Upaya BRINS Bantu Pemerintah Menekan Angka Stunting di Jakarta
- Kenali dan Cegah Wasting, Gizi Buruk Pada Anak
- Petinggi TPN Nilai Prabowo Bingung soal Stunting & Gizi Buruk