Raghu Ravinutala Perkenalkan Platform untuk Bantu Tanggulangi Krisis Akibat Pandemi Covid-19
jpnn.com, JAKARTA - Sebagai upaya mendukung perjuangan Indonesia melawan pandemi Covid-19, yellow.ai, platform automasi percakapan AI dan CX terkemuka di dunia telah meluncurkan 'yellowAIcares'.
Platform ini sebuah inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memberdayakan organisasi melalui Omnichannel Chatbots terkait bantuan Covid-19.
Raghu Ravinutala, CEO dan Co-Founder yellow.ai mengatakan LSM, rumah sakit, kelompok pendukung atau bisnis mana pun bisa mendapatkan akses Chatbot AI yang dibuat oleh yellow.ai untuk mendorong upaya penanggulangan krisis.
Dia menjelaskan chatbots dapat membantu mencegah kesalahan informasi, membantu untuk deteksi gejala, menimbulkan perilaku yang dapat menekan penularan, mendorong perilaku yang berdampak positif bagi kesehatan sekaligus mengurangi gangguan psikologis yang disebabkan oleh ketakutan dan isolasi.
"Banyak orang yang datang setiap hari untuk membantu Indonesia mencegah krisis ini,” kata Raghu Ravinutala dalam siaran pers pada Senin (26/7).
Menurut dia, banyak negara saling, termasuk perusahaan dan orang-orang saling membantu di seluruh dunia.
“Di yellow.ai, kami ingin mendorong Anda untuk berbuat lebih banyak," kata Raghu.
Jika Anda adalah perusahaan yang menangani Covid-19, pihaknya ingin membantu dengan mengurangi beban. Anda bisa jadi LSM, rumah sakit, perusahaan asuransi, atau sekadar organisasi sukarela.
Sebagai upaya mendukung perjuangan Indonesia melawan pandemi Covid-19, yellow.ai, platform automasi percakapan AI dan CX terkemuka di dunia telah meluncurkan 'yellowAIcares'.
- Platform Tara Cash Permudah Pelanggan Konversi Mata Uang Kripto
- Kommo Chatbot WhatsApp Jadi Kunci Meningkatkan Engagement Pelanggan Tanpa Repot
- Lawan Hoaks di Indonesia, TikTok Memperkenalkan Fitur Keamanan
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Dukung UMKM Perempuan, Mercy Corps Indonesia dan Nikel Luncurkan Chatbot Bu Mira
- Berkat Digitalisasi, Rasio CASA Bank Mandiri Tembus 79,7% di Kuartal II 2024