Rahaf al-Qunun Bertekad Kampanye Bagi Kebebasan Perempuan Saudi

Hanya dalam waktu sepekan, Rahaf al Qunun berubah dari seseorang yang bersembunyi di sebuah kamar hotel di bandara Bangkok menjadi salah satu pengungsi yang paling dikenal dunia saat ini.
Setelah mendarat di Toronto (Kanada) hari Sabtu, Rahaf dalam 48 jam terakhir berusaha melihat kembali apa yang terjadi pada dirinya selama sepekan terakhir.
Gadis berusia 18 tahun tersebut melarikan diri dari keluarganya di Saudi, ketika mengunjungi Kuwait sebelum terbang ke ibukota Thailand, Bangkok, 5 Januari.
Dia memiliki visa valid untuk mengunjungi Australia namun ditahan oleh pihak imigrasi Thailand segera setelah dia mendarat dalam penerbangan dengan Kuwait Airlines.
Setelah diberitahu bahwa dia akan dipulangkan dengan paksa ke Arab Saudi, remaja putri ini bersembunyi di dalam kamar hotelnya untuk menghindari deportasi dan mengirimkan cuitan di Twitter mengenai apa yang terjadi dengan dirinya.
"Saya memperkirakan mereka akan masuk ke kamar hotel dan menculik saya." katanya dalam wawancara dengan ABC.
"Itulah mengapa saya menulis surat perpisahan. Saya memutuskan akan bunuh diri, sebelum mereka bisa memaksa saya kembali ke Arab Saudi."
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya