Rahaf Terancam Dibunuh Keluarganya, PBB Turun Tangan

Bersamaan dengan itu, Human Rights Watch (HRW) melaporkan bahwa ayah dan saudara laki-laki Rahaf telah tiba di Thailand kemarin. Mereka meminta segera bertemu dengan Rahaf. Tapi, laporan Rahaf tentang perilaku buruk sang ayah membuat pemerintah Thailand enggan mempertemukan mereka.
''Tentu saja hal itu membuat kami khawatir. Tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan mereka perbuat kepada Rahaf jika sampai bertemu,'' ujar Wakil Direktur HRW untuk Asia Phil Robertson.
Kepala Imigrasi Thailand Surachate Hakpan mengatakan, ayah Rahaf tidak bisa sembarangan menemui putrinya. Meski berstatus keluarga, mereka tetap perlu izin.
Dalam paparan pertamanya kepada media kemarin, Rahaf mengatakan bahwa keluarganya memperlakukan dirinya dengan kasar. Yang terakhir, dia sempat dikurung enam bulan di dalam rumah gara-gara memotong pendek rambutnya.
Pelanggaran terbesar Rahaf yang lantas memicunya kabur dari keluarga adalah pindah agama. Pasalnya, dia diancam akan dibunuh. (bil/c7/hep)
Rahaf Mohammed Al Qunun, gadis 18 tahun asal Arab Saudi yang tertahan di Thailand setelah minggat dari rumah, kini berada dalam perlindungan PBB
Redaktur & Reporter : Adil
- Perkuat Hubungan Dua Negara, Mohsein Saleh Al Badegel Pertemukan Bamsoet & KADIN Saudi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- Kementerian P2MI Memfasilitasi Kepulangan 124 Pekerja Migran dari Arab Saudi
- Haidar Alwi: TNI-Polri Peringkat 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia
- Menteri Industri Arab Saudi Bakal ke Indonesia, Bahas Kerja Sama Sektor Unggulan
- Sebut Denda Besar Sekali, AMPHURI Ingatkan Pemegang Visa Umrah Taat Tenggat Keluar dari Saudi