Rahasia BRI Pacu Jumlah dan Nilai Transaksi Perbankan
![Rahasia BRI Pacu Jumlah dan Nilai Transaksi Perbankan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/normal/2022/03/03/bri-terus-memperbesar-porsi-pembiayaan-kepada-sektor-renewab-rk4m.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Transformasi digital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil membawa capaian positif.
Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Arga M. Nugraha mengatakan transaksi para nasabah BRI makin bergeser ke arah digital dengan pesat.
Menurutnya, saat ini sebanyak 96,7 persen aktivitas nasabah telah menggunakan digital channel sementara 3,3 persen sisanya masih datang ke unit kerja.
“Ini tak terlepas dari transformasi digital yang kami lakukan sejak 2016. Kami ingin meng-create value bagi masyarakat sesuai kebutuhan. Dengan tetap berpegang pada ciri khas layanan jasa keuangan BRI, kami bersyukur dapat diterima dan cocok untuk nasabah,” jelasnya.
Arga mencontohkan salah satu aplikasi digital banking BRI, yakni BRImo misalnya, sepanjang 2021 penggunanya tercatat tumbuh 56,4 persen menjadi 14,2 juta dari 9,1 juta pada 2020.
Adapun jumlah transaksi juga meningkat sekitar 66,2 persen menjadi 1,27 miliar pada 2021 dari 766 juta transaksi pada 2020.
"Nilai transaksi yang dibukukan melalui platform BRImo pada 2021 mencapai Rp 1.345 triliun atau meningkat 581,1 persen dari Rp 197 triliun pada 2020," bebernya.
Tak hanya itu, BRISPOT sebagai aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit konsumer telah meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Transformasi digital PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berhasil membawa capaian positif.
- Polemik Tata Niaga Timah Akibat Ketidakjelasan Regulasi Berdampak pada Perekonomian Masyarakat Babel
- JurisTech & Indocyber Global Teknologi Dorong Transformasi Digital di Sektor Keuangan
- Begini Modus Eks Juru Bayar Kostrad Dapat Kredit Fiktif BRIguna, Oalah
- Kongkalikong demi Kredit Fiktif dari BRI, Eks Juru Bayar Kostrad Didakwa Korupsi
- Musrenbang 2025, Pj Gubernur Jateng Ajak Seluruh Pihak Fokus pada Rakyat
- Luhut Blak-blakan soal Bansos Rp 500 Triliun yang Selama Ini Tak Tepat Sasaran