Rahasia Fox Logger Sukses Garap Pasar GPS Tracker di Indonesia
"Apalagi pada 2015 ketika semuanya baru dimulai. Mereka memulainya dari nol, dana yang minim, dan segala keterbatasan," tuturnya.
Bisnis usaha ini diawali dari usaha patungan dengan mendirikan kios berukuran 12 meter persegi. Alam dan Darren hanya ditemani seorang karyawan yang mengurus administrasi dan keuangan.
Namun, Alam dan Darren tak berkecil hati. Mereka yakin memulai usaha tidak mesti selalu dengan skala besar.
Dengan kegigihan dan kecerdasan sejumlah strategi marketing hingga menerapkan kedisiplinan, hasilnya tak mengecewakan.
Perlahan tetapi pasti, pasar menerima mereka. Akhirnya mereka pindah lokasi usaha ke rumah petak seukuran 30m persen.
"Jumlah karyawan pun bertambah menjadi 7 orang," kata dia.
Keberhasilan ini membawa semangat berlipat. Alam pun menggeber bisnisnya lebih kencang.
Namun, seiring pasar yang makin meluas, tempat operasional yang ada dirasa sudah tidak memadai. Tidak lama berselang, mereka boyongan ke ruko 3 lantai dan memperkerjakan karyawan hingga 25 orang.
Fox Logger menjadi salah satu pemain yang cukup dominan di pasar GPS Tracker Indonesia baik pasar B2C maupun B2B.
- Bea Cukai Jakarta Berikan Izin Pusat Logistik Berikat untuk Epson Indonesia
- Tingkatkan Akses Logistik di Jatim, TIKI Buka Cabang Utama di Pasuruan
- Hari Pahlawan, ASDP Hadirkan Layanan Prima Hingga Wilayah 3T
- Tim Pemenangan RK-Suswono Ingin Transjakarta Kelola Transportasi Kepulauan Seribu
- KPU Solo Mulai Sortir dan Lipat Surat Suara, Libatkan 100 Tenaga Pembantu
- Terus Perkuat Konektivitas Antarwilayah, ASDP Layani 24 Lintasan Penyeberangan di NTT