Rahasia Konglomerat Lippo Group Mochtar Riady Membangun Kerajaan Bisnis
Namun, suatu ketika, prinsip Mochtar tak sejalan lagi dengan Bank Kemakmuran. Presiden komisaris dari Lippo Group itu pun pindah ke Bank Buana dan membuat Bank Buana sehat dengan menekan suku bunga.
Setelahnya, Mochtar pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya, dan Bank Industri Dagang Indonesia.
Sampai akhirnya Mochtar pada 1975 meninggalkan Bank Panin dan bergabung dengan BCA, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong.
Di BCA, dia mendapatkan saham sebesar 17,5 persen dan menjadi seorang penentu kebijakan. Ketika Mochtar bergabung aset BCA hanya Rp 12,8 miliar dan BCA masih menjadi bank kecil.
Namun, Mochtar memilih BCA karena memiliki kliring, yaitu logistik uang yang baik.
Pada 1972, Bank Negara Indonesia (BNI) harus menghabiskan 40 hari untuk mengirim uang.
Namun, Mochtar berfokus pada logistik uang agar mampu mengirim cepat.
Saat itu, transaksi rokok dan cengkeh sangat tinggi sehingga kemampuan transaksi BCA yang cepat sangat memudahkan pengusaha rokok.
Konglomerat Lippo Group, Mochtar Riady mengungkap perjalanan karir dan starteginya membangun deretan bank yang kini meraksasa. Selengkapnya di sini.
- Soal Dampak Green Bond, BNI Bisa Jadi Contoh dan Acuan Bagi Sektor Perbankan di Indonesia
- Dihadiri 25 Pakar & Praktisi Terkemuka, IKF 2024 Diikuti Lebih dari 1.600 Peserta
- BTN Raih 2 Penghargaan di Ajang Global Retail Banking Innovation Awards 2024
- IESR Sebut IPO Menjadi Salah Satu Opsi Pendanaan Energi Terbarukan Melalui Bursa Efek
- SuperApp BYOND by BSI, Hadirkan 130 Fitur Layanan yang Aman Diakses
- Teknologi Peruri Graph Analytic Bantu Amankan Data BPR-BPRS