Hari Pahlawan 2018
Rahasia Persatuan Pahlawan Kemerdekaan Indonesia (3)
Sabtu, 10 November 2018 – 17:27 WIB

Khatib Sulaiman dan Buya Hamka, duet kelompok kiri dan kanan dalam perang kemerdekaan Indonesia. Foto: Capture laman Google.
Masyarakat adat, kaum nasionalis, agama, komunis, saudagar hingga pendekar di Ranah Minang bersatu. Bersepakat membentuk Front Pertahanan Nasional (FPN).
“Anggotanya ialah seluruh partai partai politik dan perkumpulan sosial dan ekonomi di Sumatera Barat, dan seluruh barisan rakyat kecuali TNI. Seluruh gerakan kaum ibu, seluruh gerakan pemuda,” tulis Buya Hamka dalam otobiografinya Kenang2an Hidup.
Seluruh yang hadir satu suara memilih Buya Hamka menjadi Ketua. Sekretarisnya Khatib Sulaiman dari unsur sayap kiri. Oedin dari Masyumi mengepalai urusan barisan. Karim Halim dari Partai Sosialis mengepalai urusan pemuda. Rasuna Said mengepalai seluruh urusan gerakan wanita.
Lambang FPN, sebagaimana dicatat Buya Hamka, tinju besar yang padat berwarna merah. Dasarnya putih dikelilingi rantai.
Masyarakat adat, kaum nasionalis, agama, komunis, saudagar hingga pendekar di Ranah Minang bersatu. Bersepakat membentuk Front Pertahanan Nasional (FPN).
BERITA TERKAIT
- Serangan Umum 1 Maret, Klaim & Versi (daripada) Soeharto
- Bangsa Pelupa dan Pemaaf, Sebuah Refleksi Tentang Karakter Kolektif Indonesia
- Sejarah Etnik Simalungun dan Kepahlawanan Rondahaim Saragih
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Mengenal Jejak Sejarah Lagu Indonesia Raya di Hari Pahlawan
- Peringati Hari Ayah, Telkomsel Ajak Masyarakat Luangkan Waktu Telepon Orang Tua