Rahasiakan Operasi Pembebasan 10 WNI
jpnn.com - JAKARTA – Pemerintah tidak berhenti berupaya membebaskan 10 WNI ABK Kapal Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf.
Selain negosiasi langsung, berbagai celah lain pun tengah digeluti dengan mencari info sebanyak-banyaknya terkait kelompok separatis di Filipina selatan tersebut.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengatakan, pihaknya diminta tim satgas untuk mengorek seluruh informasi terkait Abu Sayyaf.
“Prinsip dari BNPT adalah membantu memahami jaringan Abu Sayyaf,” kata Tito usai mengikuti upacara kenaikan pangkat di Mabes Polri Jakarta kemarin (12/4).
Selain mencari info, mantan Kepala Densus itu memastikan jika BNPT tidak melakukan operasi apa-apa dalam satgas tersebut.
Tak hanya BNPT, satgas yang dipimpin langsung oleh wakil presiden Jusuf Kalla itu juga melibatkan Polri, TNI, Kementerian Luar Negeri dan Badan Intelejen Negara (BIN).
Dari mana informasi didapat? Tito mengatakan, informasi dia dapatkan dari berbagai sumber. Tak terkecuali, dari tersangka atau terduga teroris yang ditangkap pihaknya maupun pihak Densus.
Apalagi, beberapa dari terduga teroris yang ditangkap di Indonesia memiliki pengalaman tinggal di Filipina. Namun, Tito enggan menyebutkan informasi apa, dan siapa terduga teroris yang dimaksud.
- Aher: Apa yang Sudah Diproduksi Pindad Selama Ini tak Kalah dengan Produk Negara Lain
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- WPC dan GPA Serukan kepada Pemerintah untuk Turut Mengakhiri Polusi Plastik
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Potensi Besar Kentang Garut Binaan UPLAND untuk Dukung Swasembada Pangan
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani